"Kesejahteraan Rakyat". Cita-cita besar para calon pemimpin bangsa. Selogan menggelora menyelimuti arena pemilihan wakil rakyat, perebutan singgasana tinggi Negara semakin spektakuler, arek arek partai berduyun-duyun menjunjung calon pemimpin dari kubu mereka. Fenomena ini ada dan terjadi diantara kita akankah lahir pemimpin yang sejati yang dinanti oleh rakyat, pemimpin yang sejatinya imam bagi rakyat, pemimpin yang siap melayani masyarakat tapi bukan pemimpin yang dilayani masyarakat. Bolehlah calon pemimpin berdalih dan berteriak perjuangan bagi rakyat, kesejahteraan bagi masyarakat tapi nyatanya perjuangan hanya dalam seluk menggapai kemenangan dalam pertempuran politik.
Figure seorang pemimpin sangat penting dan harus dimiliki oleh calon pemimpin tidak hanya dalam pemerintahan tetapi dalam segala hal. Dr.suyuti dan Imam Hambali pernah mendeklarasikan pemimpin yang ideal bagi masyarakat yaitu Pemimpin adalah orang yang menjadi imam dan panutan bagi rakyat, memberi petunjuk ke jalan yang benar kejalan kebaikan. Tidak hanya sebatas itu saja peran seorang pemimpin, pemimpin juga harus loyal dan memiliki dedikasi yang baik, baik bagi pemerintahan dan masyarakat khususnya.Dalam pemerintahan demokrasi, figure seorang pemimpin sedikit demi sedikit mulai dikucilkan, pemimpin yang baik dicari-cari kesalahannya bahkan tidak asing lagi seorang pemimpin dihina oleh rakyat. seorang pemimpin mulai tidak mempunyai harga diri dan wibawa, itu semua disebabkan oleh pemimpin itu sendiri yang menjual harga dirinya ketika mencalon menjadi seorang pemimpin. Menggumbarkan apa visi misi dan cita-cita yang berlebihan tanpa diiringi dengan kapabilitas segala sector hanya untuk dipilih dan diidolakan masyarakat.Sekarang banyak pemimpin yang membawa antek-antek kesejahteraan bagi masyarakat sedangkan probelamatika masyarakat saat ini adalah permasalahan kesejahteraan yang tidak terselaikan, yaitu titik kesejahteraan yang abadi bagi masyarakat belum terpenuhi. Apa sebenarnya yang membuat masyarakat dilema terhadap situasi dan keadaan sekarang ini. Apakah personal masyarakat sendiri atau khyalak yang diatas sana belum dapat menemukan penyebabnya dan solusi bagi permasalahan ini. Yang kita tahu sekarang hanya kejadian dan sekedar wacana yang dikeluarkan oleh oknum-okunum terselubung dalam kancah perekonomian khususnya.
Peran masyarakat bawah mulai dikucilkan para kaum borjuis saja yang disibukan dengan permasalahan masayarakat, sedangkan masyarakat bawah hanya diam dan menerima kenyataannya apabila masalah terselesaikan mereka ikut mengecapinya dan sebaliknya mereka dapat menjadi salah satu objek imbasan dari permasalahan yang ada selama ini. Bagaimana masyarakat bawah akan ikut andil, bagaimana benih-benih pejuang rankyat akan terekspresikan apabila kesempatan itu ditutup dan khusus bagi mereka yang mampu saja, itupun tidak cukup hanya mampu lahir dan batin tetapi mampu materi yang menjadi nomor satu. Sangat sederhana kiranya apabila masyarakat hendak mengikuti teladan Rosul dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Hanya perlu pemimpin adil,amanah dan fathonah memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat itu yang paling penting. Pelayan disini bukanlah sesuatu hinaan tetapi wujud dari kepedulian seorang pemimpin terhadap masyarakatnya. Itulah gambaran dari pelayanan yang diberikan oleh seorang pemimpin.
Sekilas meraba keadaan pemerintahan yang hangat akan pergantian struktur kepemerintahan orde selanjutnya. Yang diatas mencurahkan segala kemampuannya untuk dapat menjadi seorang pemimpin sedangkan dibawah mencoba mengikuti kemauan para pemimpin. Pernyataan yang berbalik arah muncul dari serangkaian situasi pemerintahan saat ini. Sebenarnya apa yang diinginkan para calon pemimpin, hartakah, kedudukankah, reputasikah, atau hanya unsure kesenangan semata.
Dalam Islam tidak diperkenankannya mendisplaykan diri untuk menjadi seorang pemimpin, mengumbar kemampuan didepat khyalat banyak. Pemimpin adalah orang yang cakap, berwibawa dan berani siap menjadi panutan dan siap memberikan apa yang dapat ia beriakan kepada masyarakat. Nyawapun dipertaruhkan bagi seorang pemimpin. Tetapi tidak sebatas itu saja masih banyak hal yang harus dimiliki seorang pemimpin. Pristiwa memamerkan diri kepada masyarakat, mencari perhatian masyarakat agar terpilih dipercaya orang banyak itu adalah suatu kebusukan dan tantangan berupa ancaman. Tidak layak bagi seorang pemimpin mendeklarasikan kehebatan dirinya didepan masyarakat itu hanya akan menimbulkan tantangan dan hinaan apabila tantangan tersebut hanya sekedar ocehan.
Kemanakah arah demokrasi pemerintahan ini akan dibawa oleh para pemimpin, akankah kesejahteraan sejati terpenuhi, apakah permasalahan masyarakat dapat terselesaikan dan apakah kemajuan Negara dapat diperjuangkan dan dipertahankan itu semua tergantung kepada calon-calon pemimpin dimasa yang akan datang. Hanya satu pedoman yang harus dimiliki seorang pemimpin yakni "pemimpin bukan hanya memimpin Negara tetapi juga menjadi imam bagi agama dan masyarakat"
Figure seorang pemimpin sangat penting dan harus dimiliki oleh calon pemimpin tidak hanya dalam pemerintahan tetapi dalam segala hal. Dr.suyuti dan Imam Hambali pernah mendeklarasikan pemimpin yang ideal bagi masyarakat yaitu Pemimpin adalah orang yang menjadi imam dan panutan bagi rakyat, memberi petunjuk ke jalan yang benar kejalan kebaikan. Tidak hanya sebatas itu saja peran seorang pemimpin, pemimpin juga harus loyal dan memiliki dedikasi yang baik, baik bagi pemerintahan dan masyarakat khususnya.Dalam pemerintahan demokrasi, figure seorang pemimpin sedikit demi sedikit mulai dikucilkan, pemimpin yang baik dicari-cari kesalahannya bahkan tidak asing lagi seorang pemimpin dihina oleh rakyat. seorang pemimpin mulai tidak mempunyai harga diri dan wibawa, itu semua disebabkan oleh pemimpin itu sendiri yang menjual harga dirinya ketika mencalon menjadi seorang pemimpin. Menggumbarkan apa visi misi dan cita-cita yang berlebihan tanpa diiringi dengan kapabilitas segala sector hanya untuk dipilih dan diidolakan masyarakat.Sekarang banyak pemimpin yang membawa antek-antek kesejahteraan bagi masyarakat sedangkan probelamatika masyarakat saat ini adalah permasalahan kesejahteraan yang tidak terselaikan, yaitu titik kesejahteraan yang abadi bagi masyarakat belum terpenuhi. Apa sebenarnya yang membuat masyarakat dilema terhadap situasi dan keadaan sekarang ini. Apakah personal masyarakat sendiri atau khyalak yang diatas sana belum dapat menemukan penyebabnya dan solusi bagi permasalahan ini. Yang kita tahu sekarang hanya kejadian dan sekedar wacana yang dikeluarkan oleh oknum-okunum terselubung dalam kancah perekonomian khususnya.
Peran masyarakat bawah mulai dikucilkan para kaum borjuis saja yang disibukan dengan permasalahan masayarakat, sedangkan masyarakat bawah hanya diam dan menerima kenyataannya apabila masalah terselesaikan mereka ikut mengecapinya dan sebaliknya mereka dapat menjadi salah satu objek imbasan dari permasalahan yang ada selama ini. Bagaimana masyarakat bawah akan ikut andil, bagaimana benih-benih pejuang rankyat akan terekspresikan apabila kesempatan itu ditutup dan khusus bagi mereka yang mampu saja, itupun tidak cukup hanya mampu lahir dan batin tetapi mampu materi yang menjadi nomor satu. Sangat sederhana kiranya apabila masyarakat hendak mengikuti teladan Rosul dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Hanya perlu pemimpin adil,amanah dan fathonah memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat itu yang paling penting. Pelayan disini bukanlah sesuatu hinaan tetapi wujud dari kepedulian seorang pemimpin terhadap masyarakatnya. Itulah gambaran dari pelayanan yang diberikan oleh seorang pemimpin.
Sekilas meraba keadaan pemerintahan yang hangat akan pergantian struktur kepemerintahan orde selanjutnya. Yang diatas mencurahkan segala kemampuannya untuk dapat menjadi seorang pemimpin sedangkan dibawah mencoba mengikuti kemauan para pemimpin. Pernyataan yang berbalik arah muncul dari serangkaian situasi pemerintahan saat ini. Sebenarnya apa yang diinginkan para calon pemimpin, hartakah, kedudukankah, reputasikah, atau hanya unsure kesenangan semata.
Dalam Islam tidak diperkenankannya mendisplaykan diri untuk menjadi seorang pemimpin, mengumbar kemampuan didepat khyalat banyak. Pemimpin adalah orang yang cakap, berwibawa dan berani siap menjadi panutan dan siap memberikan apa yang dapat ia beriakan kepada masyarakat. Nyawapun dipertaruhkan bagi seorang pemimpin. Tetapi tidak sebatas itu saja masih banyak hal yang harus dimiliki seorang pemimpin. Pristiwa memamerkan diri kepada masyarakat, mencari perhatian masyarakat agar terpilih dipercaya orang banyak itu adalah suatu kebusukan dan tantangan berupa ancaman. Tidak layak bagi seorang pemimpin mendeklarasikan kehebatan dirinya didepan masyarakat itu hanya akan menimbulkan tantangan dan hinaan apabila tantangan tersebut hanya sekedar ocehan.
Kemanakah arah demokrasi pemerintahan ini akan dibawa oleh para pemimpin, akankah kesejahteraan sejati terpenuhi, apakah permasalahan masyarakat dapat terselesaikan dan apakah kemajuan Negara dapat diperjuangkan dan dipertahankan itu semua tergantung kepada calon-calon pemimpin dimasa yang akan datang. Hanya satu pedoman yang harus dimiliki seorang pemimpin yakni "pemimpin bukan hanya memimpin Negara tetapi juga menjadi imam bagi agama dan masyarakat"
0 comments:
Posting Komentar