Tepat pada tanggal 15 Juni 2009, merupakan hari bersejarah bagi pelajar pribumi khususnya sekolah menengah keatas SMA. Senyum bangga bersambut rasa terharu akan kelulusan yang menjadi harapan mereka akhirnya berakhir sudah, penantian selama kurang lebih 3 tahun lamanya. Pengumuman hasil kelulusan siswa ini berjalan cukup dramatis dikarnakan cukup membuat tegang baik para guru maupun siswa siswinya. Disamping itu aparat kepolisian menjadi siap siaga akan hal yang akan terjadi setelah pengumuman, yaitu huru hara para pelajar yang dapat membuat keonaran, di beberapa titik rawan telah menjadi incaran aparat kepolisian.
Pengumuman yang dilakukan secara seksama antara seluruh SMA se-Jawa timur tahun lalu cukup membuat aparat kepolisian kewalahan, karena banyaknya huru hara yang tidak terkendali terjadi di berbagai tempat khusunya ruas jalan yang biasanya dipakai kendaraaan umum menjadi macet akibat ulah keonaran para pelajar. Tahun-tahun sebelmnya huru hara siswa siswi ini seakan menjadi tren pelajar ketika menghadapi kelulusan, kebut kebutan dijalan, konvoi, tidak memakai helm dan bahkan coret-coret
dijalan.
Untuk mengatasi itu semua AKBP SRI SETYO RAHAYU Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya mengatakan Polwiltabes Surabaya sudah mengirim telegram ke Polres masing-masing untuk melakukan penjagaan dan pemantauan. Dan juga mengirim himbauan kepada pihak sekolah untuk mewanti para siswa siswinya agar tidak mengekpresikan kelulusannya dengan hal hal yang negatif berlebihan. Pihak kepolisian dalam hal ini akan tetap memberikan sangsi kepada para pelajar yang melanggar, seperti yang dikemukakan AKBP Sri Setyo tidak ada dispensasi baik bagi pelajar maupun pihak yang membuat keonaran apabila nanti melanggar tetap akan dikenakan tuntutan pelanggaran, hal ini dikemukakan dengan tegas didepan para aparat kepolisian daerah Surabaya dan sekitarnya.
Dengan maraknya kerusuhan yang sengaja dibuat siswa, menimbulkan corak negatif bagi pelajar primbumi. Kelulusan yang seyogyanya diapresiasikan dengan kesyukuran yang positif, keberhasilan yang merupakan hidayah dari tuhan samata disambut dengan membuat kerusakan dan mudharat dimana mana. Apakah dengan melakukan tradisi seperti itu akan mendapatkan banyak manfaatnya ? apakah dengan seperti ini masyarakat akan bangga dengan kelulusan para pelajar ?, sekiranya sama sekali tidak karna orang yang ingin maju adalah merubah tradisi yang kurang baik kepada tradisi yang lebih baik bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Dan image masyarakat terbentuk pada kontstribusi pejalar yang diberikan untuk meraka, baik berupa pengajaran dan hal-hal positif yang dapat menjadi kaca perbandingan bagi mereka. Secara seksama hal ini perlu diperhatikan oleh para pelajar yang akan menghadapi kelulusan dan para pendidik yaitu guru yang haru terus membimbing dan mengarahkan siswa siswinya kepada hal yang positif, karena sebaik apapun hasil kelulusan yang dicapai apabila ahlak dan etikanya negatif akan tidak menghasilkan bibit unggul bagi diri sendiri masyarakat dan negara. Ekspresikan kelulusan dan rayakan kemenangan dengan berbuat kebaikan dan tidak menularkan kemudharatan, baik tidaknya ungul tidaknya benih yang dilahirkan dari dunia pendidikan dilihat dari etika dan estetika pelajar, semuanya akan baik apabila ahlak yang dididik tertata dengan baik. Baik dalam bermuammalah, baik dalam perbuatan maka itulah keberhasilan dan kelulusan yang real bagi seorang pelajar. Wallahu a’lam bissawab
Pengumuman yang dilakukan secara seksama antara seluruh SMA se-Jawa timur tahun lalu cukup membuat aparat kepolisian kewalahan, karena banyaknya huru hara yang tidak terkendali terjadi di berbagai tempat khusunya ruas jalan yang biasanya dipakai kendaraaan umum menjadi macet akibat ulah keonaran para pelajar. Tahun-tahun sebelmnya huru hara siswa siswi ini seakan menjadi tren pelajar ketika menghadapi kelulusan, kebut kebutan dijalan, konvoi, tidak memakai helm dan bahkan coret-coret
dijalan.
Untuk mengatasi itu semua AKBP SRI SETYO RAHAYU Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya mengatakan Polwiltabes Surabaya sudah mengirim telegram ke Polres masing-masing untuk melakukan penjagaan dan pemantauan. Dan juga mengirim himbauan kepada pihak sekolah untuk mewanti para siswa siswinya agar tidak mengekpresikan kelulusannya dengan hal hal yang negatif berlebihan. Pihak kepolisian dalam hal ini akan tetap memberikan sangsi kepada para pelajar yang melanggar, seperti yang dikemukakan AKBP Sri Setyo tidak ada dispensasi baik bagi pelajar maupun pihak yang membuat keonaran apabila nanti melanggar tetap akan dikenakan tuntutan pelanggaran, hal ini dikemukakan dengan tegas didepan para aparat kepolisian daerah Surabaya dan sekitarnya.
Dengan maraknya kerusuhan yang sengaja dibuat siswa, menimbulkan corak negatif bagi pelajar primbumi. Kelulusan yang seyogyanya diapresiasikan dengan kesyukuran yang positif, keberhasilan yang merupakan hidayah dari tuhan samata disambut dengan membuat kerusakan dan mudharat dimana mana. Apakah dengan melakukan tradisi seperti itu akan mendapatkan banyak manfaatnya ? apakah dengan seperti ini masyarakat akan bangga dengan kelulusan para pelajar ?, sekiranya sama sekali tidak karna orang yang ingin maju adalah merubah tradisi yang kurang baik kepada tradisi yang lebih baik bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Dan image masyarakat terbentuk pada kontstribusi pejalar yang diberikan untuk meraka, baik berupa pengajaran dan hal-hal positif yang dapat menjadi kaca perbandingan bagi mereka. Secara seksama hal ini perlu diperhatikan oleh para pelajar yang akan menghadapi kelulusan dan para pendidik yaitu guru yang haru terus membimbing dan mengarahkan siswa siswinya kepada hal yang positif, karena sebaik apapun hasil kelulusan yang dicapai apabila ahlak dan etikanya negatif akan tidak menghasilkan bibit unggul bagi diri sendiri masyarakat dan negara. Ekspresikan kelulusan dan rayakan kemenangan dengan berbuat kebaikan dan tidak menularkan kemudharatan, baik tidaknya ungul tidaknya benih yang dilahirkan dari dunia pendidikan dilihat dari etika dan estetika pelajar, semuanya akan baik apabila ahlak yang dididik tertata dengan baik. Baik dalam bermuammalah, baik dalam perbuatan maka itulah keberhasilan dan kelulusan yang real bagi seorang pelajar. Wallahu a’lam bissawab
0 comments:
Posting Komentar