cyber warriors reveal the truth

03 April 2009

Pristiwa Dibalik Tirai Krisis Ekonomi



Kredit hal yang biasa dibarat, wacana masyarakat terhadap sebuah permasalahan pasar yang mana menimbulkan efek-efek besar kepada system perekonomian, contohnya permasalahan yang dihadapi negara amerika, kebobrokan sistem mekanisme pasar yang tidak stabil dan signifikan dapat mempengaruhi finansial suatu negara. Di barat khususnya amerika, kredit merupakan suatu hal yang biasa dimana masyarakat menjadikan kredit sebagai alur untuk mencukupi kebutuhan sehari hari bahkan kebutuahan property, sehingga banyaknya kebutuhan yang dikonsumsi masyarakat berlebelkan kredit, hal yang sangat biasa bahkan dari sandal sampai rumahpun dapat dikreditkan. Kredit berkembang menjalar ke semua lini masyarakat, menjadi sebuah tren pola kehidupan masyarakat barat.
Dengan menjalarya kredit di masyarakat berimbas kepada pemerintah dan bahkan kepada masyarakat barat sendiri, masyarakat tidak mampu untuk melunasi perkriditan, kredit yang berangsur lama dengan bunga yang terus berjalan semakin besar menjadikan masyarakat tidak mampu membayar, semakin lama samakin membesar biaya kredit yang harus dilunasi, masyarakat terancam tidak mempunyai rumah kebutuhan dan barang yang berlebelkan kredit menjadi faktor utama yang meresahkan masyarakat, sehingga peran pemerintah sangatlah dominan terhadap permasalahan ini.

Ketidak mampuan masyarakat untuk melunasi kredit menjadikan pemerintah dilema sehingga mencetak uang baru sebagai solusi untuk problem masyarakat, keluarnya uang-uang baru sebagi sarana yang dipakai untuk melunasi perkreditan macet yang dialami masyarakat, perusahan bahkan negara menjadikan melambungnya predaran uang yang melimpah, terjadilah inflasi yang besar besaran dimana ketidak rapian perkreditan, melimpahnya uang sehingga terjadi inflasi dan solusi pemerintah yang kurang tepat menuai sebuah krisis besar-besaran terhadap sistem perekonomian negara Indonesia.
Tidak hanya itu saja, banyak efek –efek yang ditimbulkan oleh pristiwa terjadinya krisis besar-besaran ini, yang sekarang trenya dengan krisis global karna krisis ini berpengaruh terhadap negara-negara berkembang lainya. Seperti halnya dampak krisis yang terjadi di Amerika.

Dunia sedang gonjang-ganjing. Negeri Paman Syam yang selama ini menjadi poros kapitalisme global sedang terancam. Ibarat bangunan, pondasi utamanya mulai keropos, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada ambruknya pilar-pilar penyangganya. Jika itu terjadi, bisa jadi dunia benar-benar akan mengalami “kiamat kecil”. Banyak hal yang di terapkan dibarat tidak sesuai dengan mekanisme ekonominya. Dengan sistem ekonomi kapitalisme dan juga sosialisme yang dianut oleh barat, dan di masuki juga dengan paham-paham liberalisme, menjadikan barat negara yang sekuler baik dalam hal pemikiran bahkan dalam hal perekonomian, Semua dianggap bebas semua berhak dan semua dapat berasumsi dengan sangat bebasnya.

Dangan terjadinya krisis global yang semakin marak dikalangan perekonomian dunia timbul hujatan-hujatan yang diarahkan kepada sistem ekonomi kapitalis yang sekian lama terpuruk tanpa solusi hingga saat ini menjadi salah satu cikal bakal ketidakstabilan ekonomi amerika serikat. Amerika negara kapitalis terbesar dan termasuk negara yang menganut sistem ekonomi neo-liberal mempunyai daya pikat yang sangat signifikan terhadap negara-negara berkembang tak terkecuali indonesia. Negara-negara berkembang yang dipayungi oleh amerika mulai merasakan dampaknya, kebocoran terjadi dimana-mana tidak hanya dalam segi money politik dan ekonomi saja bahkan yang lebih penting etika dan moral tidak lagi dianggap sebagai identitas dan batasan-batasan masyarakat dalam berbuat, fenomena ini terus berjalan di negeri adi daya adi kuasa tersebut bahkan timbul asumsi bahwasanya perekonomian amerika sedang berada diujung tanduk tinggal menunggu kehancuran sebuah sistem ekonominya.
Namun pada waktu pemerintahan "Bush" para analis bersikap skeptis dengan optimisme Bush dan para pejabat perekonomiannya. "Orang-orang di pemerintahan tidak paham apa yang dialami rata-rata rakyat Amerika. "Mereka saat ini dalam kondisi sangat tertekan. Rumah-rumah mereka sudah tidak ada harganya lagi, mereka terlilih hutang kartu kredit, " kata Israel Adelman, seorang trader dari perusahaan Fordham Financials di Wall Street.
Sejumlah analis berpendapat, inilah detik-detik kehancuran ekonomi negara adidaya AS. Negara yang menganut sistem ekonomi neo-liberal dan menancapkan ekonomi imperialisnya ke berbagai belahan negara, akhirnya ambruk juga.

Esensinya, riwayat Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi global sudah tamat, ” kata Max Keiser, seorang analis pasar di Paris.

Skenario kiamat ini hanya akan terjadi di AS dan Inggris, di mana masyarakatnya hidup dari uang pinjaman dari generasi ke generasi, ” tukas Keiser.

Allister Heath, editor surat kabar finansial London’s City A.M menambahkan, ketika bank-bank besar seperti Lehman mengalami kebangkrutan, yang terkena dampaknya juga masyarakat kecil, termasuk para pensiunan yang mempercayakan uang pensiunnya diinvestasikan di bursa-bursa saham yang kebanyakan ditanamkan di sektor perbankan. Selain itu, kata Heath, ribuan orang juga akan menjadi pengangguran.
Pada akhirnya, situasi ini akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada lembaga keuangan termasuk pada pemerintah dengan sistem perekonomian neo-liberalnya yang ternyata rapuh. Sebuah gambaran yang tragis bagi sebuah imperium bernama AS, yang selalu sesumbar dengan sistem perekonomian kapitalis yang disebarkannya ke seluruh dunia, ternyata tak mampu menolong perekonomian di negerinya sendiri ketika terancam kebangkrutan. Bagaimana, masih silau dengan gemerlapnya Amerika Serikat?

0 comments:

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


ShoutMix chat widget
Please enter your username and password to log in elvancyber page!


Widget edited by elvancyber

Bagaimanakah kesan anda terhadap elvancyber ?

The Cyber Of Cummunity

Rhakateza :: Blog orang Biasa

situs M Shodiq Mustika

salam ukhuwah - elvancyber - 2008 - elvancyber